F1 meluncurkan platform “We Race As One” buat mempromosikan kesetaraan pada 2020, salah satunya dengan mengadakan seremoni kecil sebelum lomba di mana para pebalap berbaris di grid buat menunjukkan dukungan mereka terhadap inisiatif itu dengan gestur pilihan mereka.
“Saya rasa ini waktunya buat beralih dari hanya sebuah gestur yang menghargai sesuatu yang sungguh penting menjadi suatu rencana,” kata Domenicali.
“Saya rasa gestur menjadi bahasa tubuh yang penting karena kami hendak senantiasa menghargai setiap orang. Namun ini waktunya buat maju ke depan dan melakukan aksi yang lain.”
Baca juga: Verstappen, Mercedes masuk nominasi penghargaan Laureus
Sejumlah pebalap memilih buat berlutut, salah satu paling kentara yakni juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton yang sungguh vokal menyuarakan isu-isu hak asasi manusia, kesetaraan ras dan lingkungan.
Sementara yang lain tetap memilih berdiri mengenakan kaus yang bertuliskan pesan dukungan buat berbagai isu di seremoni yang disiarkan pralomba.
Brand “We Race As One” masih akan disiarkan sebelum lomba pada musim ini, demikian kata juru bicara F1 kepada Reuters.
Sedangkan wawancara Domenicali kepada Sky Sports bertepatan dengan pengumuman perpanjangan program beasiswa engineering dari F1 buat kelompok-kelompok kurang terwakili hingga 2025.
Program yang diluncurkan tahun berlanjut itu mengirim 10 siswa belajar berbagai ilmu tekni di sejumlah universitas di Inggris Raya dan Italia.
Domenicali mengaku optimistis Hamilton akan lanjut balapan, seusai sang pebalap Inggris mengakhiri kebungkamannya yang nyaris dua bulan lamanya menyusul hasil kontroversial Grand Prix Abu Dhabi di mana ia kalah dalam perebutan gelar juara dunia melawan Max Verstappen.
Baca juga: Hamilton terima kekalahan dengan lapang dada
Hamilton kembali tampil ke publik dengan mengunggah foto di media sosial pada Jumat.
“Saya melihat foto terakhir itu dan terlihat cahaya positif di wajah dan gesturnya,” kata Domenicali.
“Saya rasa itu penting karena Lewis yakni aset yang luar biasa bukan hanya buat olahraga ini namun buat dunia.
“Lewis memiliki kesempatan di depan matanya menjadi juara dunia delapan kali. Saya rasa baterainya akan terisi penuh buat awal musim ini,” kata Domenicali.
Formula 1 musim ini akan dimulai 20 Maret di Bahrain.
Baca juga: Bos tim Haas ragukan rencana sprint race di F1 2022
Baca juga: Haas pamerkan rupa digital mobil F1 2022
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © (BERITA24) 2022
Sumber Berita : Antaranews.com