“Lemak paling lambat dicerna tubuh. Lemak jenuh tinggi suka memunculkan rasa tidak nyaman di lambung, dapat kembung, begah atau mual,” ujar dia dalam Virtual Press Conference Sarapan Berisi Blue Band, Kamis.
Lemak jenuh ini antara lain berasal dari makanan yang diolah dengan cara digoreng atau mengandung santan. Diana menyarankan Anda tidak terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh khususnya kali sarapan.
Baca juga: Resep sarapan enak usai berolahraga buat sambut akhir pekan
Dari sisi jenis asupan, setidaknya ada tiga zat gizi yang perlu ada dalam menu sarapan yakni protein, lemak baik dan karbohidrat.
Buat karbohidrat, pilihlah yang kompleks dan menghindari karbohidrat sederhana karena cenderung meningkatkan gula darah secara cepat. Pada anak-anak, asupan makanan mengandung mengandung tinggi gula dapat memicu sugar rush sehingga membuat mereka menjadi hiperaktif.
“Pilih karbohidrat kompleks, supaya tidak menaikkan gula darah secara cepat. Kalau karbohidrat sederhana, tinggi tepung dan gula akan cepat diserap tubuh. (Pada) anak-anak (muncul) seperti sugar rush, kebanyakan energi akhirnya alih-alih dapat duduk tenang malah ke mana-mana,” jelas Diana.
Dari sisi jumlah, Diana merekomendasikan menu sarapan yang dapat mencukupi sebanyak 25-30 persen dari total kebutuhan kalori harian. Kebutuhan wanita dewasa hampir sama dengan anak usia sekolah misalnya kelas 1 hingga kelas 6, yakni sekitar 1500 kalori.
Bila dihitung, sekitar 30 persen dari total kalori harian berarti 300-350 kalori. Kebutuhan ini dapat dipenuhi dari menu misalnya 4-5 nasi sendok makan nasi (sebagai karbohidrat), ditambah 1 butir telur (mengandung 6 gram protein) dan potongan sayuran atau mix vegetable yang umumnya berisi wortel, kacang polong, jagung manis dan buncis.
“Buat anak-anak 2 butir telur boleh sekali makan. Jangan takut kolesterol, anak masih butuh kolesterol, serat dari potongan wortel atau mix vegetable. Anak dapat menggunakan energi ini buat aktivitas hariannya,” kata Diana.
Menurut Diana, khusus buat anak-anak, asupan sayuran yang belum dapat didapatkan kali sarapan, perlu dipastikan mereka dapatkan kali makan siang atau makan malam.
“Paling enggak yang masuk itu protein, karbohidrat dan lemak baik. Kalau belum masuk buah sayur enggak apa-apa, nanti berikan di makan siang atau malam. Bisa jadi pagi-pagi, anak-anak belum terlalu lapar sehingga masuk sedikit telah bagus,” demikian pesan dia.
Baca juga: Pandemi sebabkan kebiasaan sarapan
Baca juga: Resep SaraFun 1-2-3 yang bakal disukai seluruh keluarga
Baca juga: Overnight Oat Cheesecake a la Chef Devina
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © (BERITA24) 2022
Sumber Berita : Antaranews.com