Pilihan aktivitas gerak yang mudah dilakukan ialah berjalan kaki dan selanjutnya tentu saja berlari. Namun buat memilih sepatu lari (atau buat aktivitas lainnya) ternyata bukan semata melihat model terkini.
Langkah terpenting buat memilih sepatu buat berjalan, berlari atau olahraga lainnya menurut Marketing Manager PT. ASICS Indonesia Trading Fajar Nugraha ialah memahami karakteristik kaki sendiri dan selanjutnya menentukan kebutuhan penggunaan sepatu.
“ASICS Indonesia memiliki misi buat mengajak masyarakat bergerak dan berolahraga demi kesehatan tubuh dan mental. Pemilihan sepatu yang tepat menjadi penting supaya olahraga dapat berkelanjutan sekaligus mencegah cedera,” kata Fajar di Jakarta, Kamis (22/4).
Pemilihan sepatu yang tepat, menurut Fajar, juga membantu buat meningkatkan performa dari orang tersebut.
Salah satu layanan yang diberikan oleh ASICS di gerai-gerainya ialah dengan menggunakan “3D Foot ID Scanner” dan “Running Analyzer”.
Baca juga: Jangan lakukan hal ini sebelum ikut lari marathon
Baca juga: Tanda Anda sebaiknya beli sepatu lari baru
Seperti namanya, alat “3D Foot ID Scanner” berguna buat memindai panjang kaki, pronasi (bentuk telapak kaki tengah menyentuh tanah), lebar tumit, ketinggian punggung kaki, lebar telapak, sudut tumit dan lainnya.

“Dengan menggunakan ‘sport science’ seperti ini lalu masyarakat dapat memilih sepatu yang sesuai dengan karakteristik kakinya,” ungkap Fajar.
Menurut Fajar, bila bentuk kaki berbeda, lalu sebaiknya masyarakat juga memilih sepatu dengan jenis sol yang berbeda juga buat melindungi dan memberikan kenyamanan bagi kakinya.
Selanjutnya alat “Running Analayzer” terdiri dari “treadmill” yang telah disambungkan dengan aplikasi khusus sehingga langsung dapat mengecek jenis sepatu ASICS apa yang cocok digunakan oleh dia dari cara berlarinya.

Calon pembeli diminta buat berlari selagi beberapa detik di mesin “treadmill” terus direkam dalam video dan video tersebut yang digunakan buat mencocokkan jenis sepatu.
“Dengan cara ini kami juga dapat membantu meningkatkan performa lari karena konsumen dapat memilih sepatu sesuai dengan sementasi sekaligus kebutuhannya, dan terhindar dari cedera,” ungkap Fajar.
Fajar menyebut setiap sepatu punya tiga komponen penting yakni “insole”, “midsole”, dan “outsole”. Setiap komponen memiliki kegunaan buat menunjang kenyamanan dan juga keamanan sebagai pelindung kaki.
“Insole” ialah bagian yang terletak pada bagian dalam sepatu yang menjadi alas atau pijakan kaki. “Insole” pada umumnya memiliki bentuk mengikuti lekukan sepatu dan disesuaikan dengan kaki penggunanya sehingga menambah kenyamanan pemakai karena teksturnya yang lembut dan empuk.
Sementara “midsole” terletak di antara “outsole” dan “insole”. “Midsole” berfungsi sebagai peredam antara kaki dengan permukaan bidang yang akan dilalui serta menambah kenyamanan masa digunakan.
Selanjutnya “Outsole” merupakan sol yang berada pada bagian bawah sepatu yang menapak ke tanah. Bagian ini biasanya terbuat dari kulit sintetis, karet, plastik hingga kayu. “Outsole” merupakan bagian terkuat pada sepatu dan berfungsi buat menopang berat badan pemakai dan rajin bersentuhan dengan berbagai medan.
Berdasarkan riset yang diadakan oleh klinik perawatan atlet di Amerika Serikat, “midsole” menjadi bagian terpenting sepatu buat olahraga lari karena “midsole” bekerja buat membaca perihal respons bantalan, daya tanggap, kontrol gerakan, hingga stabilitas kaki.
Asics masa ini telah meluncurkan tiga tipe “midsole” yakni “Flytefoam blast”, “Flytefoam Blast+” dan “Flytefoam turbo”. Teknologi “Flytefoam” (FF) pertama diluncurkan pada Maret 2020 lewat seri sepatu Novablast.
Pada tipe FF blast memberikan sensansi ringan (lightness), melambung (bounciness), dan kelembutan (softness) sehingga cocok buat dipakai lari sehari-hari.
Sedangkan tipe FFBlast+ lebih menekankan kelembutan (43 persen lebih lebih dari tipe FF blast) dan ringan (19 persen lebih ringan dibanding FF blast) yang cocok buat lari jarak jauh.
Selanjutnya FFblast turbo unggul dalam daya lambung (36 persen lebih melambung dibanding FFblast) dan ringan (33 persen lebih ringan dibanding FFblast) yang cocok bagi mereka yang mengejar perbaikan performa atau kecepatan berlari.
“Ketiga ‘midsole’ yang dihadirkan ASICS memiliki fungsi yang menyesuaikan kebutuhan produk yang sesuai dengan level berlari mulai dari ‘entry runners’, ‘fitness runners’ hingga ‘elite runners’,” kata Fajar.
Baca juga: PTM mulai dihelat, Wilio hadirkan koleksi baru Asics dan Saucony
Baca juga: ASICS luncurkan sepatu “running” GEL-NIMBUS 23 Sunrise Red Pack
Baca juga: ASICS perkenalkan sepatu GEL-NIMBUS 24 dengan fitur baru
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © (BERITA24) 2022
Sumber Berita : Antaranews.com