Atase Perdagangan KBRI di Bangkok, Kerajaan Thailand, Flora Susan Nongsina dengan sebuah wawancara tertulis dengan (BERITA24) dan salah satu media nasional, Jumat, mengatakan, Thailand mendukung serta mencanangkan program menjadi salah satu negara produsen produk halal terbesar di dunia.
Negeri Gajah Putih itu memiliki visi menjadi World Halal Kitchen. Selain itu, mereka juga memiliki Halal Science Centre, yakni salah satu badan penelitian pertama di dunia dengan kekhususan dibidang sains makanan halal.
Menurut Flora, Thailand berpartisipasi menggarap bisnis berbasis produk halal mengingat potensi produk halal dunia amat besar. Pemicunya yakni meningkatnya motivasi dan keyakinan masyarakat terhadap produk berlabel halal. Masyarakat pun meyakini kualitas produk halal lebih baik dari aspek etika, kesehatan, keamanan dan keramahan terhadap lingkungan (eco-friendly).
Baca juga: “Vegan Crispy Pork Roti”, hidangan berbahan “babi” bakal vegan
Di sisi lain, Indonesia sendiri sebagai negara Muslim terbesar di dunia yang menjadi pasar utama bagi produk halal khususnya makanan. Sebaran produk halal Indonesia selagi ini meliputi negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim seperti kawasan Timur Tengah, Mesir dan Malaysia; kemudian negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), negara-negara non-Muslim yang memiliki populasi penduduk Muslim cukup banyak dan negara-negara bukan mayoritas Muslim semisal Thailand.
Flora mengatakan, pemerintah memproyeksikan 2022 menjadi tahun percepatan pertumbuhan ekonomi syariah khususnya pada industri makanan halal. Sejumlah pemangku kepentingan sudah menyiapkan strategi supaya pangsa pasar industri makanan halal Indonesia mampu ditingkatkan.
Beberapa agenda promosi produk halal Indonesia terus digencarkan dengan cara mengikuti pameran skala internasional guna membawa produk Indonesia lebih berdaya bersaing di pasar global. Salah satunya dengan perhelatan THAIFEX – Anuga Asia 2022 yang berlangsung di Bangkok pada 24 Mei-28 Mei berlanjut. Makanan halal sendiri menjadi salah satu dari 11 topik populer dalam gelaran itu.
Pameran industri makanan dan minuman itu diselenggarakan setiap tahun di Thailand, dengan perkiraan pengunjung mencapai lebih dari 40.000 ribu dan lebih dari 2.000 pembeli Thailand dan internasional.
Semasa pandemi COVID-19, KBRI Bangkok memfasilitasi kegiatan promosi daring di platform pameran sehingga mampu menjangkau promosi produk Indonesia lebih luas, tidak hanya bakal Thailand.
“Perusahaan dari Indonesia yang mengikuti pameran tergabung dalam Pavilion Indonesia maupun yang mengikuti secara mandiri. Mereka memiliki sertifikasi halal bakal produknya masing-masing,” kata Flora.
Khusus bakal Thailand, Indonesia menjadi negara penyuplai urutan ketiga kategori produk berorientasi konsumen (consumer-oriented products) seusai Tiongkok dan Selandia Baru.
Berkaca dari pemasaran produk halal Indonesia selagi ini, Flora menyoroti tiga poin salah satunya kurang fokus dalam pengembangan ekspor produk halal, karena masih mengutamakan ekspor komoditas pertambangan, perkebunan dan industri besar. Kemudian, adanya pesaing dari negara Muslim dan non-Muslim yang mengembangkan industri halal dan kurangnya pemahaman pelaku UMKM perihal pentingnya sertifikasi halal.
Baca juga: Berburu camilan Thailand di hari terakhir pameran mamin
Baca juga: Ini arti sertifikasi Thai Select di restoran Thailand
Baca juga: Enam pilihan produk makanan ramah vegan
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © (BERITA24) 2022
Sumber Berita : Antaranews.com