Pada 2021, kami menerima SK Menteri SDM yang menyatakan bahwa Kulon Progo ini memiliki 3 gunung berapi purba
Jakarta ((BERITA24)) – Dengan Gerakan Sambanggo, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta mengajak wisatawan buat mengunjungi berbagai destinasi wisata menarik di wilayahnya.
Gerakan Sambanggo itu menjadi strategi pariwisata Kulon Progo sewaktu pandemi COVID-19, kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito masa dijumpai di Kulon Progo, Rabu.
“Kami didukung oleh Sambanggo. Jadi di masa pandemi, semuanya sedang sakit. Lalu, kami tidak mampu mengajak mereka berekreasi atau tamasya, namun sambang atau menyambangi. Menengok gitu lah ya,” katanya.
Baca juga: Menparekraf Wishnutama kunjungi Kebun Teh Nglinggo Kulon Progo
Lebih lanjut, Joko menjelaskan bahwa “Sambanggo” merupakan akronim dari “Sambang Kulon Progo” atau mampu pula “Sambang” dan “Monggo” yang artinya “kunjungi silakan”. Sambang dalam Bahasa Jawa juga mampu berarti “tilik” atau “niliki”. Dalam Bahasa Indonesia, “tilik” sama dengan menjenguk atau menengok.
“Seperti masa menjenguk orang sakit. Tidak perlu beramai-ramai dan berlama-lama. Sehingga tiap tempat yang dikunjungi juga cukup sebentar saja,” jelas Joko.
Menurut Joko, “Sambanggo” bukan sekadar sebuah salam atau istilah semata yang ditunjukkan masa wisatawan berkunjung di Kulon Progo. Namun, Pemkab Kulon Progo menjadikan kata itu sebagai nama bagi gerakan baru di sektor pariwisata Kulon Progo masa pandemi COVID-19.
Destinasi wisata
Dengan slogan Sambanggo, Pemkab Kulon Progo mengajak wisatawan buat mengunjungi sejumlah destinasi wisata, seperti Desa Wisata Purwosari, Rumah Teh Gumilir, Pantai Gelagah, Goa Kiskendo, hingga menikmati indahnya pertunjukan sendra tari Subali dan Sugriwa.
Tak hanya itu, Joko juga mengatakan bahwa daerah yang dipimpinnya itu memiliki potensi geowisata purba yang mumpuni. Hal tersebut ditandai dengan adanya batu purba hingga 3 gunung berapi purba yang ada di daerah Kulon Progo.
Baca juga: Pemkab Kulon Progo permudah investasi di sektor pariwisata
“Pada 2021, kami menerima SK Menteri SDM yang menyatakan bahwa Kulon Progo ini memiliki 3 gunung berapi purba dan peninggalan-peninggalan batu purba yang kemudian kami gerak cepat menangkap itu dalam kajian teman-teman geologi dan sejarah,” ungkapnya.
Selain berwisata, arkeolog juga telah dilibatkan dalam pengembangan temuan purba yang ada di Kulon Progo. Oleh sebab itu, Joko berharap dengan adanya kajian-kajian tersebut, lalu potensi Kulon Progo menjadi geowisata purba dunia juga dapat tercapai.
“Mimpi kami yaitu Kulon Progo mampu menjadi geowisata purba dunia. Kami telah mengarah ke arah sana. Kami harus bersinergi dengan berbagai pihak, berkolaborasi, dan geowisata purba dunia diharapkan mampu membuat Kulon Progo mengejar wilayah-wilayah lain di Indonesia yang telah sukses di bidang pariwisata,” pungkasnya.
Baca juga: Pemkab Kulon Progo yakini Samudra Raksa bangkitkan pariwisata
Baca juga: Pelaku wisata Kulon Progo gelar “touring” Hari Pariwisata Sedunia
Baca juga: Kemenparekraf lakukan pengembangan masyarakat pariwisata Kulon Progo
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © (BERITA24) 2022
Sumber Berita : Antaranews.com