” Aku tak mampu menerima perasaanmu. Jangan menyukaiku lagi. Maafkan aku…” kata DanTae. ” Berlanjut apa arti semua kata – katamu kepadaku?” tanya Gongshim shock. Air matanya menggenang. DanTae mengatakan bahwa kini keadaannya telah berbeda. Joonsoo yang melihat kejadian ini, langsung pergi meninggalkan mereka. Gongshim tak mau mendengar penjelasan DanTae. Perlahan dia melangkah meninggalkan DanTae dengan air mata. DanTae memegang kepalanya. Gelisah. Dia sudah membuat Gongshim terluka.
Gongshim menangis di kamarnya. Joonsoo, hanya mampu melihat kejadian tadi tanpa berbuat apapun. Dia tak mau Gongshim tahu bahwa dia ada disana. Jadi Joonsoo menunggu dibawah hingga Gongshim kembali ke rumahnya. Gongshim merasa sungguh bodoh. Hatinya juga sakit karena dicampakkan oleh DanTae.
Joonsoo datang menemui DanTae. Dan Tae yang masih gelisah terkejut dengan kedatangan Joonsoo. Joonsoo tak mengatakan apapun tengah DanTae bertanya buat apa dia datang kerumahnya. “Ah…aku punya janji minum denganmu. Namun bisakah kita lakukan lain kali. Aku merasa lelah. ” kata DanTae. Joonsoo tak banyak komentar dan langsung menyetujuinya. Dia melihat DanTae yang dengan lemas masuk ke dalam rumahnya.
DanTae masih memikirkan apa yang terjadi semalam. Sepertinya dia tak tidur semalaman. Dia memandang gambar buatan Gongshim yang ia letakkan di meja di depannya. Sama halnya dengan Gongshim. Wajahnya berantakan sekali pagi itu. Sepertinya dia juga tak tidur semalaman. Gongshim menghela napas dan membuangnya. Setelahnya dia segera bangkit dari tempat tidurnya.
Pagi itu Gongshim pergi ke pasar. Dia membeli beberapa belanjaan. Ada tahu dan juga ikan. Dia membawa banyak sekali bahan makanan.
Tak sengaja dia bertemu dengan DanTae. Keduanya menghentikan langkah masing – masing. Saling bertatapan buat sekilas. DanTae melangkah ke arah Gongshim. Dia bermaksud hendak membawakan barang belanjaan Gongshim yang cukup banyak. Namun Gongshim menghindar. Dia meninggalkan DanTae tanpa berkata sepatah katapun. DanTae hanya mampu menatap Punggung Gongshim yang kian menjauh.
Gongshim berhenti sebentar di depan minimarket. Lagi – lagi dia hanya mampu menghela napasnya.
Kejadian semalam sungguh membekas di pikiran Joonsoo. Gongshim yang menyatakan perasaannya pada DanTae dan DanTae yang terang – terangan menolaknya. Entah kenapa itu sungguh menganggu Joonsoo.
DanTae mencoba buat menghubungi Gongshim melewati ponselnya. Namun sepertinya Gongshim mematikan ponselnya. Telepon DanTae tak tersambung. Staff kebersihan mau mengajak DanTae makan malam dan juga berkaraoke. Namun DanTae mengatakan bahwa dia sibuk malam itu jadi belum mampu bergabung. Dia berjanji akan datang ke acara mereka selanjutnya. Bakal membayar kekecewaan para temannya staff kebersihan, DanTae menyanyikan sedikit lagu buat mereka. Dia juga menari. Terlihat sungguh akrab dan ceria. Joonsoo menyaksikan adegan ini. Sesudah petugas kebersihan pergi, Joonsoo menghampiri DanTae.
” Tak kuduga..” kata Joonsoo. DanTae tak mengerti dengan perkataan Joonsoo. Joonsoo mengatakan banyak hal yang tidak pernah ia duga yang mampu DanTae lakukan. DanTae minta maaf karena dia telah menari di tempat kerja. Joonsoo tak menanggapinya. Dia berpamitan dan pergi. DanTae memanggilnya. Dia kembali bertanya soal tas Joonsoo yang hilang. ” Kau…sebenarnya apa yang membuatmu penasaran. Tas itu atau badge eksekutif?” tanya Joonsoo. ” Aku penasaran dengan hilangnya tasmu, namun lebih penasaran lagi dengan badge itu. ” jawab DanTae. Joonsoo tak mengerti mengapa DanTae begitu penasaran dengan kasus hilangnya tas miliknya. ” Tampaknya ada yang tak kau ceritakan padaku. ” kata Joonsoo. DanTae hanya terdiam. Dia memang tak mampu menceritakan apa maksudnya dengan badge eksekutif. Kemudian Joonsoo pergi meninggalkan DanTae.
Gongshim memasak banyak sekali makanan. Ibunya protes karena makanan sebanyak itu pasti tidak dapat mereka habiskan dan rasanya tidak akan enak kalau mereka menyimpannya di kulkas. ” Aku nanti yang akan makan semua..” jawab Gongshim ketus. ” Kau ini kenapa? Tidakkah mampu aku bicara hanya karena kau masak terlalu banyak?” kata Ibu Gongshim sedikit kesal. Dia kemudian pergi meninggalkan Gongshim. Telepon Gongshim berbunyi. Dari Ahn DanTae. Gongshim hanya melihat ponselnya dan mengabaikan panggilan tsb. DanTae terus menghubungi Gongshim. Namun Gongshim tak pernah mengangkat telepon dari DanTae.
Gongshim memindahkan semua pakaian kakaknya dari dalam kamarnya. Ayah Gongshim yang kebingungan. Dia melarang Gongshim melakukan hal itu. Dia meminta Gongshim buat membicarakan hal ini dengan kakaknya dulu. Gongshim mengatakan bahwa tak ada yang perlu ia bicarakan. ” Lagipula ini ialah kamarku dulunya. Aku akan hidup seperti manusia mulai dari sekarang..” kata Gongshim. Dia meletakkan semua pakaian GongMi di dalam kamar GongMi. Dia juga akan memindahkan sepatu, tas dan juga barang lainnya. Gongshim akan membeli tempat tidur dan dia juga meminta ayahnya supaya membantu memasangkannya. ” Apa ini? Aku rasa akan ada pertengkaran hebat..” kata ayah Gongshim.
Gongshim mengambil 1 kaleng bir yang tersisa di dalam kulkas. Dia langsung menenggaknya habis. Sepertinya dia membutuhkan lebih banyak bir lagi. Hari itu akan diadakan reuni teman sekolah Gongshim. Dia berpikir bahwa dia akan mampu mendapatkan banyak bir disana. Seok Joonsoo menelponnya. Dia mwrasa khawatir pada Gongshim seusai kejadian kemarin. ” Suaramu tidak terdengar baik..” kata Joonsoo. ” Suaraku sedikit serak, namun ini tak apa…” kata Gongshim. Joonsoo hendak mengajaknya makan malam, namun karena Gongshim harus mendatangi reuni, dia tak mampu. Akhirnya mereka sepakat buat makan bersama keesokan harinya. Gongshim yang akan mentraktir dan memilih menunya.
Di reuni itu, Gongshim hanya minum,,minum dan minum bir. Temannya heran, mengapa tiba – tiba Gongshim datang ke acara reunian. Padahal hal itu sebelumnya tak pernah terjadi. Temannya menyangka bahwa Gongshim akan menikah. Kebanyakan, kalau orang tak pernah datang ke cara reuni dan tiba – tiba datang, itu pasti akan membagikan undangan. Di reuni itu, salah satu sahabatnya juga melamar kekasihnya. Semuanya terjadi di depan mata Gongshim. Gongshim yang telah terlanjur mabuk, sedikit membuat pasangan bahagia itu terkejut. Dengan muncul tiba – tiba diantara mereka dan mengajak mereka bersulang. Sahabatnya itu juga terperangah ketika Gongshim menghabiskan 1 gelas besar bir dalam sekali teguk.
Dantae melihat anak kecil sedang mencari – cari sesuatu di taman. DanTae memanggilnya dan menanyakan apa yang dia cari. Anak kecil itu bertanya apakah DanTae pernah melihat wanita dengan menggunakan wig bersembunyi. DanTae langsung tahu bahwa ciri yang disebutkan anak tsb ialah Gongshim. Gongshim mabuk dan dia bermain petak umpet. DanTae memberikan permen kepada anak tsb dan menyuruhnya pulang. Dia mengatakan bahwa dia yang akan mencari wanita tsb. DanTae melihat sekeliling. Tiba – tiba ada semak- semak yang bergerak. DanTae curiga dan menghampiri semak- semak tsb. Benar saja. Gongshim sedang duduk disana, memegang ranting semak – semak. Mukanya merah. Ya..dia sedang mabuk berat. DanTae melihat Gongshim dan memanggil namanya. ” Ah…kau mampu menemukanku. Kau yang mencampakkanku dan kau yang menemukanku…” kata Gongshim. DanTae tak berkata apapun.
DanTae bertanya apakah Gongshim minum sungguh banyak. ” Bukan itu yang menjadi masalah ketika ini..” jawab Gongshim. Dia mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Catatan mengenai kejelekan Ahn Dan Tae. Ketika DanTae mencampakkannya semalam, Gongshim sungguh marah. Jadi dia menuliskan kejelekan DanTae. Dia Kemudian membacakannya. Antara lain DanTae ialah orang yang miskin, jorok dan aneh. DanTae mampu makan – makanan yang telah jatuh di tanah. DanTae hanya terus mendengarkan Gongshim mengoceh. Tak berkata apapun. ” mengapa kau menolakku? Apakah kau tak suka dengan wanita yang memiliki rambut rontok? Atau karena aku bodoh? ” tanya Gongshim. ” Bukan begitu…” jawab DanTae pelan. Kemudian Gongshim menyebutkan keburukan – keburukannya yang lain. Apakah DanTae menolaknya karena dulu dia sempat hampir membunuh DanTae dengan tanamannya. Atau dia memberi sewa terlalu mahal. Atau juga dia selaku menarik rambut DanTae kalau dia marah? Gongshim mengingat semua peristiwanya dengan DanTae. DanTae lagi – lagi tak berbicara. Hanya diam. Menatap Gongshim. Dia mengajak Gongshim pulang. Namun Gongshim menolak. Gongshim merasa bahwa dia punya banyak kesalahan hingga DanTae menolaknya. ” Apakah karena aku tidak cantik? Aku sungguh menyesal akan hal itu. Jadi aku minta maaf. ” kata Gongshim . ” Gongshim..kau telah terlalu mabuk. Ayo kita pulang..” ajak DanTae lagi.
Kemudian Gongshim memaksa DanTae mengatakan alasannya menolak Gongshim. Sesudah itu Gongshim berjanji akan pulang. ” Sebenarnya…aku….” belum selesai DanTae mwngucapkan alasannya, Gongshim telah menutup telinganya. Dia mengatakan bahwa tak mau mendengar alasan DanTae. Sekilas kemudian dia siap mendengarkan alasan DanTae. DanTae hanya memanggil namanya dan Gongshim kembali menutup telinganya. ” Aku siap…” kata Gongshim lagi. ” Gongshim…. aku…” kata DanTae.
Tiba – tiba Gongshim mencium bibir DanTae. ” Jangan katakan kenapa kau mencampakkanku. Aku tak mau mendengarnya. ” kata Gongshim. Sesudah itu dia berlari meninggalkan DanTae yang shock karena ciuman tiba – tiba itu.
Gongshim kemudian masuk ke kamarnya dan bersembunyi di dalam selimutnya. Sementara DanTae masih berdiam diri di tangan. Memikirkan kejadian tadi. DanTae mondar – mandir sambil menyentuh bibirnya. Gongshim menciumnya. Sepertinya Gongshim benar – benar mencintainya.
DanTae dan GongMi bertemu tanpa sengaja di depan lift. Wajah GongMi telah terlihat panik. Dia memberi kode kepada DanTae supaya bersikap seolah – olah mereka berdua tak saling mengenal. DanTae pun mengerti maksud GongMi. Pintu lift terbuka. Ternyata ada Joonsoo di dalam lift tsb. GongMi terkejut. Apalagi dengan DanTae disampingnya. Namun dia tak dapat menghindarinya. Joonsoo memintanya masuk ke dalam lift. GongMi dan DanTae pun masuk ke dalam lift. Di dalam lift, GongMi nampak tegang. ” Kalian belum saling mengenal kan?” tanya Joonsoo. Akhirnya Joonsoo mengenalkan mereka satu sama lain. GongMi dan Dan Tae saling pandang. GongMi takut kalau tiba – tiba DanTae mengatakan bahwa mereka saling mengenal. ” Ah…senang bertemu denganmu..” kata DanTae. GongMi menghela napas lega dan membalas sapaan DanTae.
DanTae turun duluan dari lift. GongMi bernapas lega. Joonsoo menggeser badan GongMi supaya,tak terkena trolly pengantar barang. GongMi merasa kaget. Tiba – tiba tangan Joonsoo menyentuh lengannya. Joonsoo mengucapkan terima Kasih kepada GongMi karena telah membantu ibunya dari si pemeras. GongMi kemudian mengatakan bahwa nenek dan ibu Joonsoo memintanya supaya sering datang ke rumah. Namun dia merasa tak enak pada Joonsoo. Takut Joonsoo akan kurang nyaman dengan kedatangannya yang sering. ” Aku tak apa..seringlah berkunjung ke rumah..” kata Joonsoo sambil tersenyum.
Seok Dae Hwang mendapatkan pesan text mengenai video di Arboretum Yangpyeong. Yeom Tae Cheol yang ada disampingnya terkejut mendengar Arboretum Blue Sky. Seok Dae Hwang mengatakan bahwa itu hanya pesan spam. Dan Yaeom Tae Cheol menyarankan supaya Dae Hwang menghapus pesan text tsb. Ternyata tak hanya Dae Hwang ternyata seluruh Eksekutif di Star Grup mendapatkan pesan text tsb. Direktur Gwak telah membuka pesan text tsb. Dia mengatakan bahwa video itu bukan apa – apa. Pesan Text tsb juga masuk ke ponsel Tae Cheol. Joonsoo yang duduk di sebelah pamannya, Tae Cheol melihat pamannya gelisah. Namun Joonsoo tak bertanya penyebabnya. Ruangan rapat terdengar gaduh, sampai akhirnya ketua Nam Soon Cheon datang. Dan rapat pun dimulai.
Ho Joong melaporkan kepada DanTae bahwa dia telah mengirimkan sms spam mengenai video itu ke semua eksekutif. DanTae mengucapkan terima Kasih kepada Ho Joong dan meminta Ho Joong mengirimkan 1 video tsb untuknya. Video itu di jual seharga 300.000 dollar. ” Tak ada pilihan lain baginya selain membawa uangnya. Orang yang muncul ialah pelakunya. “batin DanTae.
DanTae kembali mengunjungi ayahnya yang masih koma. Bibi Jiwoon membawakan pakaian yang dipakai oleh Ahn Soo Young sewaktu kejadian dia bertemu dengan Yeom Tae Cheol. Dia memiliki rencana namun tak ia ceritakan pada bibi Jiwoon. Dengan dibantu Ho Joon, DanTae membuat reka ulang adegan di YangPyeong Arboretum. Yang menjadi modelnya ialah paman Ho Joon yang memiliki postur tubuh sama dengan ayah DanTae. Paman Hool Joon menggunakan baju yang sama dengan yang digunakan oleh ayah DanTae. Mereka mengambil beberapa gambar dan juga video.
Kemudian mereka menguploadnya di internet. DanTae menambahkan kata- kata bahwa video itu dijual. Hal ini ia gunakan buat memancing sang pelaku ke lokasi kejadian.
Yeom Tae Cheol membuka sms spam itu di ruangannya. Dia sungguh amat sungguh kaget ketika tahu bahwa ternyata sms itu berisi video rekaman Ahn Soo Young ketika menunggu di Arboretum. Tae Cheol sungguh ketakutan.
Yeom Tae Cheol memberitahu adiknya Yeom Tae Hee mengenai video tsb. Yeom Tae Hee bertanya apakah benar dia ialah Ahn Soo Young. Tae Cheol yakin di ialah Ahn Soo Young. Lokasi di video itu sama persis dengan lokasi kejadian. ” Berarti ketika kejadian ada yang merekam ketika mereka berkelahi. Tae Cheol juga berpendapat sama. Tampaknya saja orang itu yang menemukan lencana Tae Cheol dan mengirimkan ke perusahaan. ” Apakah kau mau memberikan uang itu?” tanya Tae Hee. ” Tentu saja. Orang ini mau memerasku dengan apa yang telah aku perbuat pada Soo Young. Kita harus mengakhirinya dengan uang. ” kata Tae Cheol. Karena kalau orang tsb melapor ke polisi. Kemudian polisi menyelidiki TaeCheol, nanti akhirnya mereka akan mengetahui bahwa TaeCheol pernah menculim JunPyo. Tae Hee curiga bahwa ini ialah perbuatan DanTae. ” Dia mampu sungguh mudah melaporkanku kepada polisi. Namun kenapa dia tak melakukannya? Itu semua karena dia tidak tahu. Dan boleh jadi Soo Young juga tidak menceritakan pada anaknya kejadian tsb, karena dia juga ikut terlibat. ” kata TaeCheol. Tae Hee mengatakan bahwa dia benar – benar terganggu dengan kehadiran DanTae di Star Grup. TaeCheol berencana menyingkirkan DanTae. Dia meminta Tae Hee menyiapkan uang 300.000 dollar supaya dia mampu memberikannya pada si pemeras.
DanTae kembali bertemu dengan Joonsoo di lift. Kali ini mereka tak saling menyapa. Joonsoo keluar dari lift, menatap DanTae kemudian pergi. DanTae memanggilnya dan mengajak Joonsoo berbicara. DanTae merasa bahwa hubungannya dan Joonsoo berubah. ” Itu boleh jadi karena kita tak jujur satu sama lain. Ada yang kita sembunyikan. ” kata Joonsoo. Akhirnya mereka sepakat bertanya satu sama lain mengenai pertanyaan dalam hati mereka buat masing – masing. DanTae bertanya apakah Joonsoo benar – benar pergi ke seminar ketika itu. Joonsoo mengatakan bahwa dia tidak pergi ke seminar. Dia berbohong. ” Berlanjut apakah kau juga berbohong mengenai kehilangan lencanamu?” tanya DanTae. ” Tidak. Aku benar kehilangan lencanaku. Aku memarkir mobil di pinggir jalan buat membeli kopi. Kemudian aku kehilangan tas dan lencanaku. ” kata Joonsoo. DanTae menanyakan lagi, apakah Joonsoo memberikan lencana tsb kepada eksekutif lain. Dan Joonsoo dengan tegas menjawab bahwa itu tidak boleh jadi. Giliran Joonsoo yang bertanya. Dia bertanya apakah ada maksud lain dia menyelidiki mengenai badge perusahaan. ” Tentu bukan hanya menyelidiki lencana yang hilang kan? Apa tujuanmu sebenarnya mencari pemilik lencana yang hilang?” tanya Joonsoo. ” Bakal menemukan JoonPyo. ” kata DanTae. Dia tak mampu cerita banyak mengenai hal itu. Kemudian DanTae meyakinkan Joonsoo lagi apakah dia benar – benar kehilangan jaket dengan lencana tsb ketika kehilangan tasnya. ” Ya..aku lebih tau itu dari siapapun ” kata Joonsoo. DanTae kemudian mengatakan bahwa pencuri yang mengambil tas, jaket serta badge Joonsoo ialah pelaku kriminal dalam kasus JunPyo. Joonsoo kaget.
DanTae menjelaskan bahwa ada seseorang yang mengirimkan badge ke perusahaan. Dalam catatan di pengiriman badge itu dikatakan bahwa si pemilik lencana ialah penjahat dalam kasus JunPyo. Joonsoo masih tak menyangka. DanTae kemudian menanyakan satu pertanyaan lagi. ” Dimana sebenarnya dirimu ketika kau mengatakan bahwa kau datang ke seminar?” tanya DanTae. Joonsoo menjelaskan bahwa dia mau membuka perusahaan baru di luar perusahaan keluarga. ” Hari itu aku bertemu investor. Oleh karena itu aku tak mampu memberitahu siapapun di perusahaan. ” kata Joonsoo. Dia mengatakan juga bahwa Gongshim membantunya hari itu. ” Aku menyukai Gongshim. Aku mau mengupayakan sesuatu untuknya. Aku mau dia bahagiam ” kata Joonsoo.” Aku juga merasakan hal yang sama..” kata Dan Tae. Mereka telah mengatakan apa yang mereka sembunyikan satu sama lain. Namun Joonsoo tak yakin apakah hubungan mereka mampu kembali seperti dulu atau tidak.
Gongshim menepati janji buat makan dengan Joonsoo. Mereka makan di restoran gurita di mana Gongshim memenangkan kontes menggambar karakter buat toko tsb. Gurita disana sungguh pedas. Gongshim menggoda Joonsoo yang tak mampu makan pedas. ” Aku datang kemari dan mengajakmu makan karena aku merasa stress. ” kata Joonsoo. ” Pasti karena bisnis barumu..” kata Gongshim. ” Bukan…ini karena orang – orang di sekitarku. ” kata Joonsoo. Gongshim bertanya siapakah orang – orang tsb. Belum sempat menjawab, si pemilik restoran datang. Dia memuji Gongshim, banyak pelanggan di restorannya yang menyukai gambar karakternya. Bahkan ada salah satu pelanggan, yang meminta no telp Gongshim. Dia mau Gongshim menggambar karakter juga untuknya. Joonsoo tak mengerti apa yang mereka berdua bicarakan. Akhirnya si pemilik restoran mengatakan bahwa Gongshim memenangkan kontes menggambar nakji. Dia juga menunjukkan gambar karakter yang di gambar Gongshim. ” Wah…kau sungguh mengagumkan Gongshim…itu hebat..” puji Joonsoo. ” Bukan apa – apa…itu hanya kontes kecil..” kata Gongshim tersipu malu. Joonsoo meminta salah satu copian gambar karakter pada tuan pemilik. Setelahnya dia meminta Gongshim menandatangani kertas tsb. ” Alu tidak tahu bagaimana menandatanganinya..” kaya Gongshim. Awalnya Gongshim menolak, namun Joonsoo memaksanya. Dia mengatakan bahwa dia akan menyimpan gambar tsb. ” Kau sungguh hebat. Aku akan menyimpannya..” kata Joonsoo. Gongshim mengucapkan terima Kasih sambil tersenyum. ” Senanangnya mampu melihat kau tersenyum.” kata Joonsoo. Gongshim tak mendengar. Joonsoo kemudian mengajak Gongshim menonton, berbelanja, atau apapun yang Gongshim inginkan. Namun Gongshim tak mampu. Karena kasurnya akan datang hari itu. Joonsoo terlihat kecewa.
Joonsoo mengucapkan terima Kasih karena Gongshim telah meluangkan waktunya buat makan bersama Joonsoo. Gongshim meminta maaf karena dia tak mampu menghabiskan waktu bersama Joonsoo. Joonsoo merasa tenang. Setidaknya Gongshim terlihat baik – baik saja.
Gongshim membawakan Nakji buat keluarganya. Ibu Gongshim merasa senang akan hal itu. Selagi mereka makan, Gongshim pergi ke kamarnya buat merakit tempat tidur. Orang tua Gongshim merasa makanan yang dibawa Gongshim sungguh banyak. Oleh karena itu mereka berniat mengajak DanTae buat makan bersama. Ayah Gongshim kemudian keluar buat memanggil DanTae.
Tepat pada ketika ayah Gongshim keluar pintu, dia bertemu dengan DanTae. Hampir saja ayah Gongshim memukul DanTae karena terkejut. DanTae yang takut juga memegangi pipinya. Kemudian, ayah Gongshim bertanya apakah DanTae telah makan atau belum. Kebetulan DanTae belum makan dan langsung saja ayah Gongshim mengajaknya makan di rumah. DanTae tentu saja menolak. ” Kau mengecewakanku..” kata ayah Gongshim. Tanpa menunggu persetujuan DanTae lagi, dia menarik DanTae buat masuk ke dalam rumahnya.
Gongshim datang ke ruang makan buat bertanya ayahnya mengenai merakit tempat tidur. Dia terkejut karena melihat DanTae duduk bersama orang tuanya di ruang makan. Teringat kejadian semalam, Gongshim langsung menunduk malu. Ayah Gongshim meminta Gongshim buat mengambilkan DanTae nasi. Ibu Gongshim bercerita bahwa Gongshim memenangkan kontes nakjji dan mendapatkan 50 nakjji sebagai hadiahnya. Berlanjut Gongshim diminta buat mengambilkan alas nasi yang ia dapat dari restoran Nakjji. Ibu Gongshim sungguh bangga menunjukkan hasil gambar anaknya pada DanTae. Saat Gongshim mau masuk kembali ke kamarnya, ibunya menyuruh ia duduk di sampingnya. Supaya Gongshim mampu bergabung dengan mereka. Ibu Gongshim bercerita bahwa dari dulu sekolah, Gongshim mau masuk ke sekolah seni. Karena pada ketika itu mereka tak punya uang, jadi mereka memarahi Gongshim dan mengatakan bahwa Gongshim tak memiliki bakat. Bila saja Gongshim masuk sekolah seni pada ketika itu, boleh jadi kehidupannya akan berbeda. Tidak seperti sekarang. Dia hanya mampu mengerjakan pekerjaan paruh waktu. ” Maafkan aku Gongshim..” kata ibu Gongshim sambil merangkul bahu Gongshim. Ayah Gongshim juga menyalahkan diri atas hal itu. Itu semua terjadi karena bisnisnya gagal. DanTae merasa tak enak. Dia makan secepat boleh jadi supaya mampu segera keluar. Ayah ibu serta Gongshim terkejut melihat DanTae makan dengan sungguh cepat. Namun justru ayah Gongshim meminta DanTae membantu Gongshim buat merakit tempat tidurnya. Ibu Gongshim setuju. Tinggallah Gongshim yang panik dan DanTae yang tak dapat menolak permintaan orang tua Gongshim.
Gongshim memperhatikan DanTae yang sedang memsang tempat tidur untuknya. GongShim teringat akan kejadian semalam. GongShim mengatakan bahwa kejadian yang terjadi antara dirinya dan DanTae semalam ialah kecelakaan. DanTae mengiyakan tanpa menatap GongShim dan terus focus pada barang yang ada di depannya. “ Apakah kau mendengarkan apa yang aku katakan ? Itu ialah kecelakaan. Aku tidak mau itu terjadi, namun itu terjadi begitu saja. “ kata GongShim. DanTae setuju mengatakan bahwa itu ialah kecelakaan. Tidak ada penyerang ataupun korban. Gongshim terus menatap DanTae. “ Apakah kau sedang menatapku sekarang? Kau tidak mau ada kecelakaan lain yang terjadi kan? “ Tanya DanTae. “ Tidak, itu bukan kecelakaan. Aku melakukannya karena aku mau…” kata Gongshim lagi. DanTae menghentikan pekerjaannya. Dia menatap GongShim. Gongshim mengatakan mulai ketika ini dia tak mau memikirkan mengenai apa yang dipikiran oleh DanTae. Dia akan melakukan apa yang dia ingikan. Dia akan memasak makanan buat DanTae kalau dia mau dan dia juga akan menggambar wajah DanTae kalau dia mau. Serta, dia akan berbicara dengan DanTae kalau dia mau. “ Itu yang akan aku lakukan. Aku akan melakukannya dengan caraku. Dan kau mampu melakukannya dengan caramu. Jadi kau tak perlu pedulikan apa yang aku lakukan terhadapmu. “ kata Gongshim. Bahkan kalau DanTae tak memberikan lampu hijau pada Gongshim, GongShim akan terus berjalan ke depan. Kali ini Dan Tae tak menjawab. Dia hanya menatap Gongshim. GongShim kemudian mengambil alih bor yang ada di tangan DanTae dan mulai merakit tempat tidurnya sendiri.
Tae Hee mau Joonsoo meluangkan waktu untuknya. Selagi ini anaknya kerap sibuk dengan pekerjaannya. Mereka hampir tak punya waktu buat dihabiskan bersama. Tae Hee mau menonton dan makan malam bersama anaknya. Dia mengatakan bahwa dia akan memesan tiket film dan juga memesan restoran. “ Tidak, biarkan aku yang memesan tiket film dan melakukan reservasi restoran. Kau juga beristirahat saja di rumah. Aku akan menjemputmu nanti…” kata JoonSoo. Yeom Tae Hee senang bukan main. Melihat hal ini. Nenek Joonsoo merasa iri. Dia juga berniat mengajak anaknya, Seok Dae Hwang makan malam bersama dan menonton film. Namun hal ini ditolak mentah – mentah oleh Seok Dae Hwang.
Joonsoo hampir saja pergi tengah ayahnya menelpon karena dia kehilangan sebuah dokumen. Joonsoo menawarkan diri buat membantu mencarinya. Dia kemudian kembali ke kantornya. Sesudah keluar dari lift, ayahnya kembali menelpon dan mengatakan bahwa dia telah menemukan dokumennya.
Joonsoo kembali ke mobilnya. Namun kejadian ini mengingatkan dia akan sesuatu. Ah…hari itu, ketika dia kehilangan tas dan jasnya dengan badge perusahaan terpasang. Pada ketika itu pamannya, Yeom TaeCheol bertanya apakah dia menggunakan mobil perusahaan atau tidak. Sekilas seusai dia menaruh tasnya di jok belakang mobil, pamannya menelpon mengatakan bahwa dia kehilanga dokumen. Joonsoo bermaksud menmbantunya mencari, namun seusai dia keluar dari lift, pamannya menelpon dan mengatakan bahwa dia telah menemukan dokumennya. Setelahnya, Joonsoo langsung pergi tanpa memeriksa kembali tasnya. DanTae mengatakan bahwa orang yang mengambil tasnya ialah pelaku kejahatan pada kasus JunPyo. Joonsoo pun kembali ke dalam gedung kantornya.
Dia berusaha menampikkan pikiran bahwa pamannya ialah pelaku kejahatan dari kasus JunPyo. Dia menuju ke kantor pamannya, di lift dia bertemu dengan DanTae. DanTae menyapanya dengan ramah. DanTae kembali bertanya mengenai apakah Joonsoo mengingat sesuatu tengah tasnya hilang. Joonsoo mengatakan bahwa dia tak terlalu ingat. DanTae kemudian mengobrol soal menu makan siang di kantor mereka hari itu. Namun Joonsoo tak terlalu antusias akan hal itu. Saat DanTae bertanya apakah dia tak mau makan siang, Joonsoo hanya menjawab bahwa ada hal mendesak yang perlu ia lakukan di kantornya.
Joonsoo masuk ke dalam kamar nenek. Dia mencari – cari sesuatu di dalam laci meja nenek. Akhirnya dia menemukan amplop berisi badge dan tulisan di sebelahnya. Blue Sky Arboretum di YangPyeong. Kemudian dia mencoba mencarinya di internet. YangPyeong Blue Sky Arboretum ialah tempat badge eksekutif ditemukan. Dia menemukan tempat yang sama persis dengan sms spam yang ia terima. Joonsoo berpikir baha orang yang mengirim sms itu mau menunjukkan pelaku kejahatan kasus Junpyo. “ Jadi kalau aku ke Blue Sky Arboretum jam 5, aku akan mampu melihat siapa penculik JoonPyo? “ Tanya Joonsoo pada dirinya sendiri. Dia kemudian teringat di ketika para eksekuti membicarakan sms spam yang mereka terima. Pamannya, Yeom Tae Cheol terlihat sungguh gelisah dan cemas.
Yeom Tae Cheol mondar – mandir di ruangannya. Dia melihat jam tangannya. Menunjukkan pukul 15. 15 . Dia kemudian bersiap pergi ke Arboretum. Ketika dia keluar, dia bertemu dengan Joonsoo yang akan menemuinya. Joonsoo mengajak pamannya minum kopi. Namun Taecheol mengatakan bahwa dia ada janji penting sore itu, hingga tak mampu minum kopi bersama Joonsoo. Joonsoo berjanji akan mengajak pamannya minum kopi lagi lain kali.
Yeom Tae Cheol naik ke dalam mobilnya dan melai menuju ke YangPyeong Blue Sky Arboretum. DanTae melihat jam di ponselnya. 15.20. DanTae juga berpikir bahwa penjahatnya tak akan tinggal diam melihat pesan teks spam yang dia kirimkan. DanTae juga menuju ke mobilnya, dan bersiap pergi ke YangPyeong Arboretum. Joonsoo juga melakukan hal yang sama. Dia menuju ke dalam mobilnya dan segera pergi dari tempat parkir.
Yeom TaeCheol pergi lebih dahulu ke YangPyeong Arboretm. 5 menit kemudian. DanTae menyusul dan 3 menit kemudian Joonsoo yang menuju ke sana. DanTae terpaksa mampir dulu ke pom bensin karena bahan bakar mobilnya hampir habis. Waktu telah menunjukkan pukul 4.20. Joonsoo tiba terlebih dahulu di lokasi kejadian.
Dia langsung menuju ke lokasi yang sama dengan video di dalam pesan teks yang dia terima. Penjahat yang akan dating ke sana ialah pelaku penculikan kakaknya. Tak lama kemudian Dan Tae datang. DanTae langsung menuju ke lokasi yang sama dengan Joonsoo.
Betapa terkejutnya Joonsoo ketika dia mengetahui bahwa orang yang berada di sana, orang yang diduga sebagai pelaku penculikan JunPyo ialah Ibunya, Yeom Tae Hee. Ibunya sedang sibuk mencari orang yang akan diberikan uang. Joonsoo langsung pucat. Tak percaya bahwa dia harus melihat ibunya berdiri di sana. Joonsoo langsung berjalan mundur.
Dia hampir saja terjatuh. Tak lama DanTae datang ke sana. DanTae juga melihat di lokasi kejadian. Dia tak melihat ada seorangpun yang datang.
Joonsoo berjalan menuju DanTae. Tanpa sengaja dia menginjak ranting. Dan Tae menoleh.
Sumber Berita : https://www.k-drama.net